IDEALISME
Mungkin
sebagian orang tidak terlalu mengetahui makna dari kata ini yaitu kata
‘idealisme’ karena mungkin kata tersebut bagi mayoritas orang tidak begitu
penting dalam kehidupannya, jangankan untuk mengetahui maknanya untuk mencari
tau kata itu saja mungkin sebagian orang terlalu malas yang seakan-akan
membuang waktu mereka untuk hal yang tidak penting seperti itu. Padahal semua
itu salah, semua itu tidak benar. Menurut saya arah hidup kita ini 180 derajat
dipengaruhi dari kata tersebut, kata “idealisme” bisa membalikkan kehidupan
kita dari awalnya buruk menjadi lebih baik lagi atau bisa saja kata tersebut
membalikan kehidupan kita dari awalnya indah
menjadi buruk bahkan bisa mengakhiri hidup kita di dunia ini. Jadi, apa
si makna kata “idealisme” itu? Seberapa pentingnya si makna kata “idealisme” itu?
Apakah benar kata tersebut berpengaruh besar dalam kehidupan ini? Nah untuk itu
saya akan jelaskan serinci mungkin menurut pandangan saya dan pengalaman hidup
saya setelah mengenal kata “idealisme” tersebut.
Pertama-tama
kita cari tau dulu arti kata “idealisme” itu sendiri secara harfiah atau kata-kata
“idealisme” adalah pandangan hidup dan keyakinan yang dianggap benar menrut
individu itu sendiri untuk menjalani hidup di dunia ini. Semua itu bisa
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya adat-istiadat dari leluhur
mereka, Budaya yang ada di lingkungan sekitar mereka dan yang paling
berpengaruh yaitu pengalaman hidup individu itu sendiri semenjak dilahirkan ke
dunia ini. Jadi, bisa ambil dari pengertian arti kata tersebut bahwa memang
benar kata “idealisme" bisa merubah hidup kita di dunia ini. Untuk itu
mari kita pelajari lagi lebih dalam mengenai makna dari kata “idealisme”. Akan
tetapi ada kendala dalam mendalami untuk mempelajari kata tersebut karena
mungkin kata tersebut tidak diajarkan dalam pelajaran formal seperti yang lainnya
misalnya ilmu fisika, matematika, atau yang lainnya karena pemerintah kita
(Indonesia) tidak mengikut-sertakan untuk mempelajari kata tersebut sebagai
kurikulum pendidikan yang ada di Negara kita ini. Padahal menurut saya kata
tersebut sangat penting bahkan bila perlu bisa dibuatkan sebagai mata pelajaran
yang harus diketahui dan dipahami lalu dijalankan dalam kehidupan di dunia ini.
Maka dari itu kita harus sebisa mungkin mencari tau dan mempelajari sendiri
lalu memperdalami dari kata “idealisme” itu sendiri.
Kenapa
saya katakan ini begitu penting, karena kita bisa liat dari contoh-contoh yang
hidup pada masa ketika kita belum dilahirkan ke dunia ini atau masa lalu kita.
Begitu banyak kisah-kisah yang menurut saya semua itu berawal dari kata “idealism”
sebagai bukti saya akan menceritakan kisah besar yang berawal dari kata “idealism”
salah-satunya yaitu sejarahnya Adolf Hitler. Mengapa Hitler membantai kaum-kaum
yang ia anggap tidak pantas untuk hidup di dunia ini? Mengapa ia hanya
menginginkan ras arya untuk hidup di dunia ini? Mengapa ia menginginkan seperti
itu, padahal yang kita ketahui yaitu bahwa manusia yang hidup di dunia ini semuanya
sama tanpa ada perbedaan sama sekali. Itu semua menurut saya berawal dari kata
satu kata yaitu “idealaisme”. Dari idealisme seorang hitler itu kita bisa tau
dampak yang ditimbulkannya yaitu perang dunia ke-2 dan membuat kacau seisi
orang yang hidup di dunia ini, bukan begitu? masih banyak lagi sejarah tentang
dampak dari kata idealisme sebut saja Julius Caesar dari kekaisaran romawi yang
ingin menguasai seluruh dunia, atau leluruh kita sendiri yaitu kerajaan Majapahit
yang saat itu dipimpin oleh raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada dengan
keyakinannya ingin menguasai nusantara dengan sumpahnya yang melegenda yaitu
sumpah palapa. Namun semua contoh diatas itu hanya beberapa dampak negative
dari kata “idealisme” tetapi tidak hanya dampak negative saja yang dapat
dihasilkan dari kata idealime, ada beberapa contoh dampak positive yang bisa
kita contoh sebut saja sejarah dari presiden Amerika, Abraham Lincoln dengan
idealismenya untuk mengabungkan Amerika bagian utara dan Amerika bagian selatan
karena pada saat itu sedang terjadi perang saudara dan mengahapus perbudakan atas
bangsa kulit hitam yang ada di negaranya sendiri. Dengan pemikiran dan idealisme
yang positive dari seorang Abraham Lincoln walaupun proses penyatuannya
terbilang ada beberapa faktor negative yang tidak bisa dihindarikan contoh nya
dari faktor peperangan akan tetapi Abbe sukses mengabungkan negara tersebut
menjadi Negara yang kita kenal sebagai Negara yang tumbuh besar dan terdepan
dari segala kemajuan teknologi dibidang tertentu yang mendorong terciptanya
kemajuan bagi umat manusia di dunia ini. Atau bahkan bisa kita sebut sebagai
Negara termaju di dunia ini. Banyak lagi contoh sejarah dari idealisme yang
membuat kemajuan positive untuk peradaban manusia sebut saja KH Ahmad Dahlan
yang mempunyai pandangan yang kala itu berbeda dengan pendangan para
ulama-ulama yang sudah ada terlebih dahulu di Nusantara tapi dengan
idealaismenya maka bisa kita lihat hasilnya sampai saat sekarang ini.
Dari
beberapa contoh kasus diatas bisa anda katakan sebagai kasus yang sangat besar
dan tidak mampu dilakukan sehingga anda berkecil hati dan menyerah untuk
berbuat sesuatu sesuai idealisme anda sendiri. Saya juga tidak membohongi hati
saya sendiri bahwa semua kasus itu sangat besar atau bahkan sngat sangat
terlalu besar untuk dijadikan patokan sebuah idealisme akan tetapi bukan berarti
tidak ada hal yang harus diperjuangkan menurut idealisme anda sendiri. Semua
contoh diatas pasti dumulai dari hal yang kecil terlebih dahulu dan membuat itu
semua seperti bola salju yang makin lama makin membesar tapi apakah yang di
maksud hal kecil itu? pasti anda semua berpikiran seperti itu bukan? Sama
halnya ketika saya baru mengenal kata idealisme itu sendiri. Saya berpikiran
apa yang harus saya mulai? apa yang harus saya lakukan? dan apakah idealisme saya
sudah termasuk dalam idealisme yang termasuk kedalam kategori positive bukan
hanya untuk saya sendiri akan tetapi untuk semua orang yang ada di sekitar
saya. Sejak saat itu saya mulai berpikir dan terus berpikir untuk mengetahui
makna dari kata idealism itu sendiri.
Menurut
pribadi dan pengalamn saya semua itu bisa dimulai dari dalam diri kita sendiri
dari hati nurani yang paling dalam yaitu pertama-tama bisa memasukan idealisme
anda kedalam idealisme yang berada didalam kategori yang positive untuk anda dan
orang-orang sekitar anda ( keluarga , saudara , sahabat , teman atau bahkan
orang yang tidak anda kenal ). Memang ini tidak mudah dan terbilang sulit tapi
apakah sulit itu berarti tidak bisa dilakukan? Lama kelamaan dengan seiring
berjalannya waktu dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitar anda atau bisa
disebut pengalaman hidup anda, anda akan mengetahui tergolong kemanakah
idealisme anda itu? Termasuk kategori
positive atau negative. Setalah bisa menentukan tahap itu anda sendiri akan
terbawa suasana sekitar lingkungan anda apakah anda akan menggulingkan bola salju
tersebut menjadi lebih besar atau anda berpendapat bahwa bola salju anda sudah memasuki
kriteria anda sehingga anda tidak perlu lagi menggulingkan bola salju itu. Tapi
tentu semua itu harus bisa di barengi dengan sifat realistis. Apa itu
realistis? Ya, realistis adalah dimana prilaku dan pemikiran harus mengikuti
dengan lingkungan yang terjadi pada saat itu. Jadi idealisme kita harus
dibarengi dengan keikut-sertaan sifat realistis agar tidak menjadi idealisme
yang negative. idealisme negative adalah idealisme yang tidak dibarengi dengan
realiata yang ada seperti contoh sejarah Hitler , Julius Caesar atau bahkan kerajaan
majapahit yang di pimpin Hayam Wuruk.
Sebagai
contoh sederhana dari perkataan saya diatas misalnya ketika anda berjudi tentu
pertama yang ada dipikiran anda adalah mendapatkan uang atau benda berhaga
dengan cepat dan mudah walaupun rekisikonya sangat tinggi. Akan tetapi dengan
modal idealisme anda sendiri, anda tetap maju dan berani mengambil segala resiko
yang akan terjadi pada anda. Akan ada 4 opsi pilihan dalam hal ini yaitu
pertama anda akan menag telak dan tanpa ampun mengahabisi lawan-lawan anda (
hanya memakai idealisme tanpa disertai dengan realita saat itu ) maka akibatnya
yaitu lawan-lawan yang anda habisi tanpa ampun akan mempunyai pikiran negative
dan kemungkinan terburuk terjadi pada diri anda yaitu lawan anda akan membunuh
anda dan mengambil kembali hasil yang anda dapatkan, itu seperti hal yang saya
kata diatas idealisme bisa saja mengambil nyawa anda sendiri. Kedua menang
biasa-biasa saja ( idealisme dibarengi dengan realita saat itu ) karena anda
tidak mengahabisi lawan anda dengan mutlak maka lawan anda akan berpikiran
untuk mencari lawan yang lebih rendah dari pada anda dan kemungkinan besar
lawan anda akan merelakan dan menerima kekalahannya dan mencari lawan yang
kapasitasnya berada di bawah anda. Ketiga kalah biasa biasa saja ( idealisme
dibarengi dengan realisme ) maka yang anda lakukan adalah berhenti bermain dan
mencari lawan yang sepadan atau bahkan dibawah dari kemampuan anda. Dan yang
terakhir yaitu yang ke empat kalah mutlak ( hanya memakai idealisme saja ) dalam
kejadian ini anda akan melanjutkan permainan karena anda berkeyakinan akan
menang padahal sudah jelas-jelas lawan anda berada jauh diatas level anda akan tetapi anda tidak
menghentikannya malah bersikukuh dengan idealisme anda maka yang terjadi adalah
anda akan kalah mutlak dan kemungkinan pikiran anda akan kacau karena
dipengaruhi oleh banyak hal dan bukan tidak mungkin anda akan melakukan hal
yang negative semisal mengambil kembali dengan paksa atau bisa saja anda
membunuh lawan anda itu. Dari contoh tersebut kita bisa simpulkan bahwa hal
jelek sekalipun ( berjudi ) apabila dibarengi dengan idealisme positive dari
pola pikir anda dan realiata yang ada pada saat itu maka hal negative-pun bisa
dihindarkan. Maka dari itu idealisme sangat mempengaruhi hidup anda 180 derajat
yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik lagi dan sebaliknya dari baik bisa
saja menjadi petaka bagi kehancuran hidup anda sendiri.
Akan
tetapi apakah gampang menanamkan sifat idealaisme positive kedalam pikiran
anda? Tugas siapa semua itu? dan bagaimana kita bisa menumbuhkan idealisme
positive tersebut? Munurut pandangan saya pertama itu adalah faktor adat
istiadat dari leluhur anda sendiri dalam menjalani hidup mereka semasa di dunia
ini atau sekedar hanya mendengar bagaimana cara leluhur anda menjalani hidupnya
dari orang terdekat anda missalnya seorang ibu maka otomatis secara tidak
langsung anda akan meniru cara atau gaya mereka ( leluhur ) anda. Kedua yaitu jelas
faktor lingkungan anda sendiri khususnya yang mendidik anda semasa anda masih
balita, karena pada masa itu anda belum mempunyai apapun mengenai caranya hidup
di dunia ini maka dari itu disini lah tugas yang paling penting untuk
menanamkan sifat idealisme positive dari pendidik anda misalnya ( orang tua ,
wali atau bahkan seseorang yang bisa anda katakana sebagai guru ). Apabila
meraka berhasil menanamkan sifat idealisme kepada anda maka dengan sendirinya
anda akan menumbuhkan sifat tersebut ibarat sebuah pohon yang ada didalam hutan,
apabila orang tua anda berhasil menanamkan sifat idealisme yang positive dan
anda berhasil menumbuhkan sifat tersebut sehingga menjadi pohon yang besar dan
berguna untuk kehidupan anda. Jadi apabila ada pohon-pohon lain yang tumbuh (
sifat idealisme yang negative muncul ) maka anda akan mengontrolnya dari pohon
yang pertama anda tanam sehingga pohon tersebut ( sifat idealism yang positive
dari anda balita ) menjadi acuan anda dalam mengontrol hutan anda ( pikiran
anda ). Jadi tidak akan terjadi masalah karena anda masih mempunyai acuan dalam
hidup anda apabila hal hal negative tumbuh disekitar anda.
Kesimpulannya
yaitu apabila anda bisa mengetahui arti dan makna dari kata idealisme secara
positive dan bisa menerapkannya didalam kehidupan anda maka secara tidak
langsung pikiran anda akan membatasi apa yang harus anda lakukan dan melanjutkan
kembali apa yang harus anda lakukan karena menurut anda semua itu masih ada
dijalur yang menurut anda benar. Itu semua seolah olah anda mempunyai hukum (
bukan hukum Negara maupun hukum Agama ) tetapi sebuah hukum untuk diri anda
sendiri dalam menjalani kehidupan di dunia ini.