Barang elektronik merupakan kebutuhan primer bagi umat manusia pada zaman modern ini. Semua orang bergantung pada barang elektronik untuk menunjang kegiatan sehari-harinya. Barang elektronik sendiri adalah barang yang sumber tenaga utamanya adalah listrik. Bila dilihat dari jumlah pemakai atau jumlah konsumennya yang semakin meningkat setiap taunnya maka produsen barang elektronik pun semakin menjamur dan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas suatu produknya.
Dilihat
dari peluang bisnis tersebut maka semua
prudesen beradu cepat untuk memproduksi agar mendulang untung yang sangat tinggi.
Tetapi dengan sistem tersebut sering kali ditemukan kasus barang yang tidak
sesuia dengan standar yang ada (barang reject). Hal ini tentu sangat
merugikan konsumen barang elektronik tersebut.
Dari
kasus tersebut pernah saya alami ketika keluaraga kami membeli suatu perangkat
audio aktif disebuah pusat pembelanjaan. Singkat cerita barang tersebut sudah
berpindah tempat dari toko tempat barang tersebut dipajang kedalam sudut ruang
tamu rumah kami. Akan tetapi setelah ditest ternyata barang tersebut tidak
menyala. Hal ini membuat kami merasa aneh karena pada saat kami membeli barang
tersebut barang tersebut biasa saja tidak ada keluhan apapun.
Alih-alih
untuk mengembalikan barang tersebut kembali ketoko untuk menukarkannya kembali,
saya merasa penasaran dengan hal ini. Maka dari itu saya membongkar barang
tersebut secara hati-hati.
Ternyata
setelah dibongkar komponen barang tersebut tidak ada yang rusak sama sekali. Semua masih
tersusun rapi layaknya barang baru. Akan tetapi setelah menganalisa komponen barang
tersebut, ada satu yang terlewat yaitu kabel power yang menghubungkan pada
komponen utamanya lepas dari terminal. Setelah menghubungkan kembali kabel
tersebut dengan menyolderkannya kembali maka barang tersebut berjalan normal
kembali seperti kita mengetest ditoko barang ini dijual. Dan kita sekeluargapun mengurungkan kembali niat kami mengembalikan ketoko barang ini dibeli.
Dari
kejadian tersebut, maka bisa diambil kesimpulan yaitu.
- Periksa terlebih dahulu secara teliti sebelum kita membeli
- Pastikan barang tersebut sesuia dengan spesipikasinya
- Perhatkan hal hal kecil, karena hal kecil lah yang sering terabaikan oleh produsen suatu produk barang elektronik
- Jangan lupa meminta kartu garansi untuk barang tersebut.
Semoga
hal ini bisa memberi inspirasi kapada siapa saja yang akan membeli suatu barang
elektronik. Karena tidak dapat dipungkiri lagi, barang elektronik merupakan kebutuhan
primer di era moderenisasi sekarang ini.