Jumat, 28 Juni 2013

IDEALISME


IDEALISME
Mungkin sebagian orang tidak terlalu mengetahui makna dari kata ini yaitu kata ‘idealisme’ karena mungkin kata tersebut bagi mayoritas orang tidak begitu penting dalam kehidupannya, jangankan untuk mengetahui maknanya untuk mencari tau kata itu saja mungkin sebagian orang terlalu malas yang seakan-akan membuang waktu mereka untuk hal yang tidak penting seperti itu. Padahal semua itu salah, semua itu tidak benar. Menurut saya arah hidup kita ini 180 derajat dipengaruhi dari kata tersebut, kata “idealisme” bisa membalikkan kehidupan kita dari awalnya buruk menjadi lebih baik lagi atau bisa saja kata tersebut membalikan kehidupan kita dari awalnya indah  menjadi buruk bahkan bisa mengakhiri hidup kita di dunia ini. Jadi, apa si makna kata “idealisme” itu? Seberapa pentingnya si makna kata “idealisme” itu? Apakah benar kata tersebut berpengaruh besar dalam kehidupan ini? Nah untuk itu saya akan jelaskan serinci mungkin menurut pandangan saya dan pengalaman hidup saya setelah mengenal kata “idealisme” tersebut.
Pertama-tama kita cari tau dulu arti kata “idealisme” itu sendiri secara harfiah atau kata-kata “idealisme” adalah pandangan hidup dan keyakinan yang dianggap benar menrut individu itu sendiri untuk menjalani hidup di dunia ini. Semua itu bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu diantaranya adat-istiadat dari leluhur mereka, Budaya yang ada di lingkungan sekitar mereka dan yang paling berpengaruh yaitu pengalaman hidup individu itu sendiri semenjak dilahirkan ke dunia ini. Jadi, bisa ambil dari pengertian arti kata tersebut bahwa memang benar kata “idealisme" bisa merubah hidup kita di dunia ini. Untuk itu mari kita pelajari lagi lebih dalam mengenai makna dari kata “idealisme”. Akan tetapi ada kendala dalam mendalami untuk mempelajari kata tersebut karena mungkin kata tersebut tidak diajarkan dalam pelajaran formal seperti yang lainnya misalnya ilmu fisika, matematika, atau yang lainnya karena pemerintah kita (Indonesia) tidak mengikut-sertakan untuk mempelajari kata tersebut sebagai kurikulum pendidikan yang ada di Negara kita ini. Padahal menurut saya kata tersebut sangat penting bahkan bila perlu bisa dibuatkan sebagai mata pelajaran yang harus diketahui dan dipahami lalu dijalankan dalam kehidupan di dunia ini. Maka dari itu kita harus sebisa mungkin mencari tau dan mempelajari sendiri lalu memperdalami dari kata “idealisme” itu sendiri.
Kenapa saya katakan ini begitu penting, karena kita bisa liat dari contoh-contoh yang hidup pada masa ketika kita belum dilahirkan ke dunia ini atau masa lalu kita. Begitu banyak kisah-kisah yang menurut saya semua itu berawal dari kata “idealism” sebagai bukti saya akan menceritakan kisah besar yang berawal dari kata “idealism” salah-satunya yaitu sejarahnya Adolf Hitler. Mengapa Hitler membantai kaum-kaum yang ia anggap tidak pantas untuk hidup di dunia ini? Mengapa ia hanya menginginkan ras arya untuk hidup di dunia ini? Mengapa ia menginginkan seperti itu, padahal yang kita ketahui yaitu bahwa manusia yang hidup di dunia ini semuanya sama tanpa ada perbedaan sama sekali. Itu semua menurut saya berawal dari kata satu kata yaitu “idealaisme”. Dari idealisme seorang hitler itu kita bisa tau dampak yang ditimbulkannya yaitu perang dunia ke-2 dan membuat kacau seisi orang yang hidup di dunia ini, bukan begitu? masih banyak lagi sejarah tentang dampak dari kata idealisme sebut saja Julius Caesar dari kekaisaran romawi yang ingin menguasai seluruh dunia, atau leluruh kita sendiri yaitu kerajaan Majapahit yang saat itu dipimpin oleh raja Hayam Wuruk dan patih Gajah Mada dengan keyakinannya ingin menguasai nusantara dengan sumpahnya yang melegenda yaitu sumpah palapa. Namun semua contoh diatas itu hanya beberapa dampak negative dari kata “idealisme” tetapi tidak hanya dampak negative saja yang dapat dihasilkan dari kata idealime, ada beberapa contoh dampak positive yang bisa kita contoh sebut saja sejarah dari presiden Amerika, Abraham Lincoln dengan idealismenya untuk mengabungkan Amerika bagian utara dan Amerika bagian selatan karena pada saat itu sedang terjadi perang saudara dan mengahapus perbudakan atas bangsa kulit hitam yang ada di negaranya sendiri. Dengan pemikiran dan idealisme yang positive dari seorang Abraham Lincoln walaupun proses penyatuannya terbilang ada beberapa faktor negative yang tidak bisa dihindarikan contoh nya dari faktor peperangan akan tetapi Abbe sukses mengabungkan negara tersebut menjadi Negara yang kita kenal sebagai Negara yang tumbuh besar dan terdepan dari segala kemajuan teknologi dibidang tertentu yang mendorong terciptanya kemajuan bagi umat manusia di dunia ini. Atau bahkan bisa kita sebut sebagai Negara termaju di dunia ini. Banyak lagi contoh sejarah dari idealisme yang membuat kemajuan positive untuk peradaban manusia sebut saja KH Ahmad Dahlan yang mempunyai pandangan yang kala itu berbeda dengan pendangan para ulama-ulama yang sudah ada terlebih dahulu di Nusantara tapi dengan idealaismenya maka bisa kita lihat hasilnya sampai saat sekarang ini.
Dari beberapa contoh kasus diatas bisa anda katakan sebagai kasus yang sangat besar dan tidak mampu dilakukan sehingga anda berkecil hati dan menyerah untuk berbuat sesuatu sesuai idealisme anda sendiri. Saya juga tidak membohongi hati saya sendiri bahwa semua kasus itu sangat besar atau bahkan sngat sangat terlalu besar untuk dijadikan patokan sebuah idealisme akan tetapi bukan berarti tidak ada hal yang harus diperjuangkan menurut idealisme anda sendiri. Semua contoh diatas pasti dumulai dari hal yang kecil terlebih dahulu dan membuat itu semua seperti bola salju yang makin lama makin membesar tapi apakah yang di maksud hal kecil itu? pasti anda semua berpikiran seperti itu bukan? Sama halnya ketika saya baru mengenal kata idealisme itu sendiri. Saya berpikiran apa yang harus saya mulai? apa yang harus saya lakukan? dan apakah idealisme saya sudah termasuk dalam idealisme yang termasuk kedalam kategori positive bukan hanya untuk saya sendiri akan tetapi untuk semua orang yang ada di sekitar saya. Sejak saat itu saya mulai berpikir dan terus berpikir untuk mengetahui makna dari kata idealism itu sendiri.
Menurut pribadi dan pengalamn saya semua itu bisa dimulai dari dalam diri kita sendiri dari hati nurani yang paling dalam yaitu pertama-tama bisa memasukan idealisme anda kedalam idealisme yang berada didalam kategori yang positive untuk anda dan orang-orang sekitar anda ( keluarga , saudara , sahabat , teman atau bahkan orang yang tidak anda kenal ). Memang ini tidak mudah dan terbilang sulit tapi apakah sulit itu berarti tidak bisa dilakukan? Lama kelamaan dengan seiring berjalannya waktu dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitar anda atau bisa disebut pengalaman hidup anda, anda akan mengetahui tergolong kemanakah idealisme anda itu?  Termasuk kategori positive atau negative. Setalah bisa menentukan tahap itu anda sendiri akan terbawa suasana sekitar lingkungan anda apakah anda akan menggulingkan bola salju tersebut menjadi lebih besar atau anda berpendapat bahwa bola salju anda sudah memasuki kriteria anda sehingga anda tidak perlu lagi menggulingkan bola salju itu. Tapi tentu semua itu harus bisa di barengi dengan sifat realistis. Apa itu realistis? Ya, realistis adalah dimana prilaku dan pemikiran harus mengikuti dengan lingkungan yang terjadi pada saat itu. Jadi idealisme kita harus dibarengi dengan keikut-sertaan sifat realistis agar tidak menjadi idealisme yang negative. idealisme negative adalah idealisme yang tidak dibarengi dengan realiata yang ada seperti contoh sejarah Hitler , Julius Caesar atau bahkan kerajaan majapahit yang di pimpin Hayam Wuruk.
Sebagai contoh sederhana dari perkataan saya diatas misalnya ketika anda berjudi tentu pertama yang ada dipikiran anda adalah mendapatkan uang atau benda berhaga dengan cepat dan mudah walaupun rekisikonya sangat tinggi. Akan tetapi dengan modal idealisme anda sendiri, anda tetap maju dan berani mengambil segala resiko yang akan terjadi pada anda. Akan ada 4 opsi pilihan dalam hal ini yaitu pertama anda akan menag telak dan tanpa ampun mengahabisi lawan-lawan anda ( hanya memakai idealisme tanpa disertai dengan realita saat itu ) maka akibatnya yaitu lawan-lawan yang anda habisi tanpa ampun akan mempunyai pikiran negative dan kemungkinan terburuk terjadi pada diri anda yaitu lawan anda akan membunuh anda dan mengambil kembali hasil yang anda dapatkan, itu seperti hal yang saya kata diatas idealisme bisa saja mengambil nyawa anda sendiri. Kedua menang biasa-biasa saja ( idealisme dibarengi dengan realita saat itu ) karena anda tidak mengahabisi lawan anda dengan mutlak maka lawan anda akan berpikiran untuk mencari lawan yang lebih rendah dari pada anda dan kemungkinan besar lawan anda akan merelakan dan menerima kekalahannya dan mencari lawan yang kapasitasnya berada di bawah anda. Ketiga kalah biasa biasa saja ( idealisme dibarengi dengan realisme ) maka yang anda lakukan adalah berhenti bermain dan mencari lawan yang sepadan atau bahkan dibawah dari kemampuan anda. Dan yang terakhir yaitu yang ke empat kalah mutlak ( hanya memakai idealisme saja ) dalam kejadian ini anda akan melanjutkan permainan karena anda berkeyakinan akan menang padahal sudah jelas-jelas lawan anda berada  jauh diatas level anda akan tetapi anda tidak menghentikannya malah bersikukuh dengan idealisme anda maka yang terjadi adalah anda akan kalah mutlak dan kemungkinan pikiran anda akan kacau karena dipengaruhi oleh banyak hal dan bukan tidak mungkin anda akan melakukan hal yang negative semisal mengambil kembali dengan paksa atau bisa saja anda membunuh lawan anda itu. Dari contoh tersebut kita bisa simpulkan bahwa hal jelek sekalipun ( berjudi ) apabila dibarengi dengan idealisme positive dari pola pikir anda dan realiata yang ada pada saat itu maka hal negative-pun bisa dihindarkan. Maka dari itu idealisme sangat mempengaruhi hidup anda 180 derajat yang tadinya kurang baik menjadi lebih baik lagi dan sebaliknya dari baik bisa saja menjadi petaka bagi kehancuran hidup anda sendiri.
Akan tetapi apakah gampang menanamkan sifat idealaisme positive kedalam pikiran anda? Tugas siapa semua itu? dan bagaimana kita bisa menumbuhkan idealisme positive tersebut? Munurut pandangan saya pertama itu adalah faktor adat istiadat dari leluhur anda sendiri dalam menjalani hidup mereka semasa di dunia ini atau sekedar hanya mendengar bagaimana cara leluhur anda menjalani hidupnya dari orang terdekat anda missalnya seorang ibu maka otomatis secara tidak langsung anda akan meniru cara atau gaya mereka ( leluhur ) anda. Kedua yaitu jelas faktor lingkungan anda sendiri khususnya yang mendidik anda semasa anda masih balita, karena pada masa itu anda belum mempunyai apapun mengenai caranya hidup di dunia ini maka dari itu disini lah tugas yang paling penting untuk menanamkan sifat idealisme positive dari pendidik anda misalnya ( orang tua , wali atau bahkan seseorang yang bisa anda katakana sebagai guru ). Apabila meraka berhasil menanamkan sifat idealisme kepada anda maka dengan sendirinya anda akan menumbuhkan sifat tersebut ibarat sebuah pohon yang ada didalam hutan, apabila orang tua anda berhasil menanamkan sifat idealisme yang positive dan anda berhasil menumbuhkan sifat tersebut sehingga menjadi pohon yang besar dan berguna untuk kehidupan anda. Jadi apabila ada pohon-pohon lain yang tumbuh ( sifat idealisme yang negative muncul ) maka anda akan mengontrolnya dari pohon yang pertama anda tanam sehingga pohon tersebut ( sifat idealism yang positive dari anda balita ) menjadi acuan anda dalam mengontrol hutan anda ( pikiran anda ). Jadi tidak akan terjadi masalah karena anda masih mempunyai acuan dalam hidup anda apabila hal hal negative tumbuh disekitar anda.
Kesimpulannya yaitu apabila anda bisa mengetahui arti dan makna dari kata idealisme secara positive dan bisa menerapkannya didalam kehidupan anda maka secara tidak langsung pikiran anda akan membatasi apa yang harus anda lakukan dan melanjutkan kembali apa yang harus anda lakukan karena menurut anda semua itu masih ada dijalur yang menurut anda benar. Itu semua seolah olah anda mempunyai hukum ( bukan hukum Negara maupun hukum Agama ) tetapi sebuah hukum untuk diri anda sendiri dalam menjalani kehidupan di dunia ini.
Share:

KEWARGANEGARAAN


KEWARGANEGARAAN
Mendengar kata kewarganegaraan tentu ada dua kata yang harus dicermati secara seksama yaitu “warga” dan “negara”. Warga yaitu sekumpulan orang atau manusia yang menempati suatu wilayah tertentu, sedangkan Negara yaitu wilayah yang ditempati oleh sekelompok orang. Jadi, Warganegara secara sempit diartikan sebagai sekelompok warga atau masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu.
Bicara tentang Kewarganegaraan tentu tidak akan ada habisnya, apalagi di Negara kita ini Negara Indonesia. Akan tetapi saya akan membahas sebagian kecil tentang arti kata Kewarganegaraan menurut pribadi saya dan pengalaman saya sebagai warga negara Indonesia.
Kewarganegaraan yaitu kata yang melambangkan seberapa besar cinta kita terhadap Negara kita ini (Indonesia), dengan kata lain bisa disebut juga dengan kata “Nasionalisme”. Akan tetapi belakangan ini kita seakan tidak peduli dengan kata itu atau bahkan seolah-olah kata tersebut hilang dari dalam diri kita sebagai warga negara. Pendidikan tentang kewarganegaraan tentu sangat penting untuk kita pelajari karena pendidikan tersebut membuat karakter bangsa kita sendiri dimata Dunia. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan diterapkan oleh pemerintah semenjak kita menginjak sekolah dasar bahkan sampai saat ini saya duduk di Perguruan Tinggi saya masih mendapatkan mata pelajaran tersebut. Padahal menurut saya pemerintah tidak usah repot–repot memasukan pembelajaran kewarganegaraan sampai kepada jenjang perguruan tinggi ini. Kenapa, karena tentu apabila seseorang sudah menginjak usia mahasiswa tentu punya persepsi sendiri tentang kata nasionalisme dan hal terburuk adalah kemungkinan mata pembelajaran itu gagal diserap oleh pola pikir mahasiswa itu sendiri dan mungkin juga bukan rahasia lagi apabila meraka (sebagian besar) semata-mata cuma mengingkan nilai saja tanpa mau menerapkan atau menjalankannya dikehidupan nyata. Tidak usah tutup mata itu semua terjadi bukan hanya dikalangan kita sebagai mahasiswa saja bahkan dikedudukan yang lebih tinggi sekalipun yang sering kita sebut sebagai p*merint*h. Kita bisa tau semua itu lewat kasus-kasus mereka dilayar kaca, saya tidak menyebutkan satu persatu contohnya karena mungkin terlalu atau bahkan sangat terlalu banyak untuk disebutkan. Itu adalah salah satu contoh bahwa sistem pembelajaran kewarganegarran tidak mampu diserap oleh pola pikir manusia sebagai warganegara. Tapi itu semua bukan mutlak kesalahan pemerintah semata karena gagal menerapkan sifat kewarganegaraan kepada rakyatnya. Apakah kita akan menjadi warganegara yang baik? atau apakah diri kita mengabaikan kata “nasionalisme” dari pikiran kita, seolah olah kita tidak pernah dilahirkan di Negara ini? Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, oleh karena itu saya mengajak saudara/i se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia untuk mengesampingkan hal-hal yang menurut anda semua kurang baik, dan mempelajari lagi pelajaran tentang kewarganegaraan supaya kita bisa menjadi warganegara yang baik. Karena diri kita sendiri juga belum tentu berada dijalan yang baik dan benar menurut Negara ini. Maka dari itu pertama-tama kita perbaiki diri kita sendiri sebaik mungkin menurut pola pikir kita setelah mendapatkan mata pelajaran kewarganegaraan dan menerapkannya dikehidupan nyata tanpa harus mencerca orang lain yang menurut anda kurang baik.
Ada satu nota yang pernah saya dengar oleh telinga saya yaitu “ketika muda, Aku ingin merubah seluruh Dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit merubah Negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tak bisa mengubah Negaraku, Aku berusaha merubah Kotaku. Ketika aku semakin tua, Aku semakin sadar bahwa untuk mengubah Keluargaku saja tidak Aku tidak mampu. Kini Aku sudah tua renta, dan Aku sadari bahwa bahwa satu-satunya yang bisa Aku rubah adalah diriku sendiri. Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja Aku bisa merubah diriku sendiri, Aku pun pasti bisa merubah keluargaku, dan tentu bisa merubah Kota tempat tinggalku, pada akhirnya Aku pun akan bisa merubah Negaraku, dan mungkin dengan optimisme yang tinggi Aku bisa merubah seluruh dunia ini”. Mungkin anda semua bisa menyimpulkan sendiri dari nota tersebut, Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya mudah-mudahan kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam menjalani hidup ini untuk kedepannya. Salam sejahtera buat kita semua.
Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.