Jumat, 28 Juni 2013

KEWARGANEGARAAN


KEWARGANEGARAAN
Mendengar kata kewarganegaraan tentu ada dua kata yang harus dicermati secara seksama yaitu “warga” dan “negara”. Warga yaitu sekumpulan orang atau manusia yang menempati suatu wilayah tertentu, sedangkan Negara yaitu wilayah yang ditempati oleh sekelompok orang. Jadi, Warganegara secara sempit diartikan sebagai sekelompok warga atau masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu.
Bicara tentang Kewarganegaraan tentu tidak akan ada habisnya, apalagi di Negara kita ini Negara Indonesia. Akan tetapi saya akan membahas sebagian kecil tentang arti kata Kewarganegaraan menurut pribadi saya dan pengalaman saya sebagai warga negara Indonesia.
Kewarganegaraan yaitu kata yang melambangkan seberapa besar cinta kita terhadap Negara kita ini (Indonesia), dengan kata lain bisa disebut juga dengan kata “Nasionalisme”. Akan tetapi belakangan ini kita seakan tidak peduli dengan kata itu atau bahkan seolah-olah kata tersebut hilang dari dalam diri kita sebagai warga negara. Pendidikan tentang kewarganegaraan tentu sangat penting untuk kita pelajari karena pendidikan tersebut membuat karakter bangsa kita sendiri dimata Dunia. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan diterapkan oleh pemerintah semenjak kita menginjak sekolah dasar bahkan sampai saat ini saya duduk di Perguruan Tinggi saya masih mendapatkan mata pelajaran tersebut. Padahal menurut saya pemerintah tidak usah repot–repot memasukan pembelajaran kewarganegaraan sampai kepada jenjang perguruan tinggi ini. Kenapa, karena tentu apabila seseorang sudah menginjak usia mahasiswa tentu punya persepsi sendiri tentang kata nasionalisme dan hal terburuk adalah kemungkinan mata pembelajaran itu gagal diserap oleh pola pikir mahasiswa itu sendiri dan mungkin juga bukan rahasia lagi apabila meraka (sebagian besar) semata-mata cuma mengingkan nilai saja tanpa mau menerapkan atau menjalankannya dikehidupan nyata. Tidak usah tutup mata itu semua terjadi bukan hanya dikalangan kita sebagai mahasiswa saja bahkan dikedudukan yang lebih tinggi sekalipun yang sering kita sebut sebagai p*merint*h. Kita bisa tau semua itu lewat kasus-kasus mereka dilayar kaca, saya tidak menyebutkan satu persatu contohnya karena mungkin terlalu atau bahkan sangat terlalu banyak untuk disebutkan. Itu adalah salah satu contoh bahwa sistem pembelajaran kewarganegarran tidak mampu diserap oleh pola pikir manusia sebagai warganegara. Tapi itu semua bukan mutlak kesalahan pemerintah semata karena gagal menerapkan sifat kewarganegaraan kepada rakyatnya. Apakah kita akan menjadi warganegara yang baik? atau apakah diri kita mengabaikan kata “nasionalisme” dari pikiran kita, seolah olah kita tidak pernah dilahirkan di Negara ini? Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, oleh karena itu saya mengajak saudara/i se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia untuk mengesampingkan hal-hal yang menurut anda semua kurang baik, dan mempelajari lagi pelajaran tentang kewarganegaraan supaya kita bisa menjadi warganegara yang baik. Karena diri kita sendiri juga belum tentu berada dijalan yang baik dan benar menurut Negara ini. Maka dari itu pertama-tama kita perbaiki diri kita sendiri sebaik mungkin menurut pola pikir kita setelah mendapatkan mata pelajaran kewarganegaraan dan menerapkannya dikehidupan nyata tanpa harus mencerca orang lain yang menurut anda kurang baik.
Ada satu nota yang pernah saya dengar oleh telinga saya yaitu “ketika muda, Aku ingin merubah seluruh Dunia. Lalu aku sadari, betapa sulit merubah Negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tak bisa mengubah Negaraku, Aku berusaha merubah Kotaku. Ketika aku semakin tua, Aku semakin sadar bahwa untuk mengubah Keluargaku saja tidak Aku tidak mampu. Kini Aku sudah tua renta, dan Aku sadari bahwa bahwa satu-satunya yang bisa Aku rubah adalah diriku sendiri. Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja Aku bisa merubah diriku sendiri, Aku pun pasti bisa merubah keluargaku, dan tentu bisa merubah Kota tempat tinggalku, pada akhirnya Aku pun akan bisa merubah Negaraku, dan mungkin dengan optimisme yang tinggi Aku bisa merubah seluruh dunia ini”. Mungkin anda semua bisa menyimpulkan sendiri dari nota tersebut, Terima kasih atas kunjungan anda di blog saya mudah-mudahan kita bisa menjadi lebih baik lagi dalam menjalani hidup ini untuk kedepannya. Salam sejahtera buat kita semua.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.