KEWARGANEGARAAN
Mendengar
kata kewarganegaraan tentu ada dua kata yang harus dicermati secara seksama
yaitu “warga” dan “negara”. Warga yaitu sekumpulan orang atau manusia yang
menempati suatu wilayah tertentu, sedangkan Negara yaitu wilayah yang ditempati
oleh sekelompok orang. Jadi, Warganegara secara sempit diartikan sebagai
sekelompok warga atau masyarakat yang tinggal di suatu wilayah tertentu.
Bicara
tentang Kewarganegaraan tentu tidak akan ada habisnya, apalagi di Negara kita ini
Negara Indonesia. Akan tetapi saya akan membahas sebagian kecil tentang arti
kata Kewarganegaraan menurut pribadi saya dan pengalaman saya sebagai warga
negara Indonesia.
Kewarganegaraan
yaitu kata yang melambangkan seberapa besar cinta kita terhadap Negara kita ini
(Indonesia), dengan kata lain bisa disebut juga dengan kata “Nasionalisme”.
Akan tetapi belakangan ini kita seakan tidak peduli dengan kata itu atau bahkan
seolah-olah kata tersebut hilang dari dalam diri kita sebagai warga negara. Pendidikan
tentang kewarganegaraan tentu sangat penting untuk kita pelajari karena
pendidikan tersebut membuat karakter bangsa kita sendiri dimata Dunia. Oleh
karena itu pendidikan kewarganegaraan diterapkan oleh pemerintah semenjak kita
menginjak sekolah dasar bahkan sampai saat ini saya duduk di Perguruan Tinggi
saya masih mendapatkan mata pelajaran tersebut. Padahal menurut saya pemerintah
tidak usah repot–repot memasukan pembelajaran kewarganegaraan sampai kepada
jenjang perguruan tinggi ini. Kenapa, karena tentu apabila seseorang sudah
menginjak usia mahasiswa tentu punya persepsi sendiri tentang kata nasionalisme
dan hal terburuk adalah kemungkinan mata pembelajaran itu gagal diserap oleh
pola pikir mahasiswa itu sendiri dan mungkin juga bukan rahasia lagi apabila
meraka (sebagian besar) semata-mata cuma mengingkan nilai saja tanpa mau
menerapkan atau menjalankannya dikehidupan nyata. Tidak usah tutup mata itu
semua terjadi bukan hanya dikalangan kita sebagai mahasiswa saja bahkan
dikedudukan yang lebih tinggi sekalipun yang sering kita sebut sebagai p*merint*h.
Kita bisa tau semua itu lewat kasus-kasus mereka dilayar kaca, saya tidak
menyebutkan satu persatu contohnya karena mungkin terlalu atau bahkan sangat
terlalu banyak untuk disebutkan. Itu adalah salah satu contoh bahwa sistem
pembelajaran kewarganegarran tidak mampu diserap oleh pola pikir manusia
sebagai warganegara. Tapi itu semua bukan mutlak kesalahan pemerintah semata
karena gagal menerapkan sifat kewarganegaraan kepada rakyatnya. Apakah kita
akan menjadi warganegara yang baik? atau apakah diri kita mengabaikan kata
“nasionalisme” dari pikiran kita, seolah olah kita tidak pernah dilahirkan di
Negara ini? Semua itu kembali kepada diri kita masing-masing, oleh karena itu
saya mengajak saudara/i se-Bangsa dan se-Tanah Air Indonesia untuk
mengesampingkan hal-hal yang menurut anda semua kurang baik, dan mempelajari
lagi pelajaran tentang kewarganegaraan supaya kita bisa menjadi warganegara
yang baik. Karena diri kita sendiri juga belum tentu berada dijalan yang baik
dan benar menurut Negara ini. Maka dari itu pertama-tama kita perbaiki diri
kita sendiri sebaik mungkin menurut pola pikir kita setelah mendapatkan mata
pelajaran kewarganegaraan dan menerapkannya dikehidupan nyata tanpa harus
mencerca orang lain yang menurut anda kurang baik.
Ada
satu nota yang pernah saya dengar oleh telinga saya yaitu “ketika muda, Aku ingin merubah seluruh Dunia. Lalu aku sadari, betapa
sulit merubah Negaraku saja. Ketika aku sadari bahwa aku tak bisa mengubah
Negaraku, Aku berusaha merubah Kotaku. Ketika aku semakin tua, Aku semakin
sadar bahwa untuk mengubah Keluargaku saja tidak Aku tidak mampu. Kini Aku
sudah tua renta, dan Aku sadari bahwa bahwa satu-satunya yang bisa Aku rubah
adalah diriku sendiri. Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa bila saja Aku bisa merubah
diriku sendiri, Aku pun pasti bisa merubah keluargaku, dan tentu bisa merubah Kota
tempat tinggalku, pada akhirnya Aku pun akan bisa merubah Negaraku, dan mungkin
dengan optimisme yang tinggi Aku bisa merubah seluruh dunia ini”. Mungkin
anda semua bisa menyimpulkan sendiri dari nota tersebut, Terima kasih atas
kunjungan anda di blog saya mudah-mudahan kita bisa menjadi lebih baik lagi
dalam menjalani hidup ini untuk kedepannya. Salam sejahtera buat kita semua.
0 komentar:
Posting Komentar