Minggu, 30 Maret 2014

Tulisan 2 : Hal hal kecil yang sering terabaikan


Barang elektronik merupakan kebutuhan primer bagi umat manusia pada zaman modern ini. Semua orang bergantung pada barang elektronik untuk menunjang kegiatan sehari-harinya. Barang elektronik sendiri adalah barang yang sumber tenaga utamanya adalah listrik. Bila dilihat dari jumlah pemakai atau jumlah konsumennya yang semakin meningkat setiap taunnya maka produsen barang elektronik pun semakin menjamur dan berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas suatu produknya.

Dilihat dari peluang bisnis tersebut  maka semua prudesen beradu cepat untuk memproduksi agar mendulang untung yang sangat tinggi. Tetapi dengan sistem tersebut sering kali ditemukan kasus barang yang tidak sesuia dengan standar yang ada (barang reject). Hal ini tentu sangat merugikan konsumen barang elektronik tersebut.

Dari kasus tersebut pernah saya alami ketika keluaraga kami membeli suatu perangkat audio aktif disebuah pusat pembelanjaan. Singkat cerita barang tersebut sudah berpindah tempat dari toko tempat barang tersebut dipajang kedalam sudut ruang tamu rumah kami. Akan tetapi setelah ditest ternyata barang tersebut tidak menyala. Hal ini membuat kami merasa aneh karena pada saat kami membeli barang tersebut barang tersebut biasa saja tidak ada keluhan apapun.

Alih-alih untuk mengembalikan barang tersebut kembali ketoko untuk menukarkannya kembali, saya merasa penasaran dengan hal ini. Maka dari itu saya membongkar barang tersebut secara hati-hati.
Ternyata setelah dibongkar komponen barang tersebut  tidak ada yang rusak sama sekali. Semua masih tersusun rapi layaknya barang baru. Akan tetapi setelah menganalisa komponen barang tersebut, ada satu yang terlewat yaitu kabel power yang menghubungkan pada komponen utamanya lepas dari terminal. Setelah menghubungkan kembali kabel tersebut dengan menyolderkannya kembali maka barang tersebut berjalan normal kembali seperti kita mengetest ditoko barang ini dijual. Dan kita sekeluargapun mengurungkan kembali niat kami mengembalikan ketoko barang ini dibeli.

Dari kejadian tersebut, maka bisa diambil kesimpulan yaitu.

  1.  Periksa terlebih dahulu secara teliti sebelum kita membeli 
  2. Pastikan barang tersebut sesuia dengan spesipikasinya 
  3. Perhatkan hal hal kecil, karena hal kecil lah yang sering terabaikan oleh produsen suatu produk barang elektronik
  4. Jangan lupa meminta kartu garansi untuk barang tersebut.
Semoga hal ini bisa memberi inspirasi kapada siapa saja yang akan membeli suatu barang elektronik. Karena tidak dapat dipungkiri lagi, barang elektronik merupakan kebutuhan primer di era moderenisasi sekarang ini.
Share:

Tulisan 1 : Inspiration will come to anyone who needs it


Pada suatu malam ketika makhluk paling mulia dimuka bumi ini duduk dinaungi sebuah pohon sedang, berdahan rindang yang berada tepat didepan halaman rumahnya. Diam dan memandangi indahnya awan malam lukisan sang Pencipta yang sangat memukau hatinya. Dia mulai berpikir bahwa tidak semua yang hitam itu kelabu dan tidak semua yang hitam itu kelam. Hitamnya awan kala itu memberinya sebuah kesunyian yang sangat menenangkan hatinya yang sedang dilema dan mendinginkan pikirannya dari panas kinerja otak akibat tidak pernah berhenti memikirkan sesuatu yang sangat mengganjal akan jalan hidup yang akan dialaminya pada masa yang akan mendatang.

Waktu terus berjalan dan bulan pun mulai bersembunyi dibalik awan yang sangat hitam. Lalu tidak lama turun percikan air dari langit yang menampar mukanya dan membasahi semua sandang yang mebalut tubuhnya. Diapun memutuskan untuk kembali kedalam tempat yang aman untuk berlindung dari segala macam keadaan dimuka bumi ini yang disebut rumah.

Sesampainya didalam tempat itu hatinya masih merasakan dilema, pikirannya masih belum dalam keadaan normal pada umumnya. Tidak ada suara apapun yang Dia dengar selain percikan air yang turun dari langit. Dia merebahkan tubuhnya kebawah, matanya berjalan mengelilingi benda-benda yang berada diangkasa rumahnya. Tiba-tiba pandangannya terhenti sejenak pada sebuah benda yang berbentuk lingkaran yang menempel pada salah satu dingding rumahnya. Dia mulai menguatkan indra pendengarannya. Ada hal yang tidak biasa malam itu pada benda tersebut, Dia tidak mendengar detak nadi benda tersebut dan melihat semua jarum kecil disatu sisi lainya diam tanpa daya.

Lalu Dia bangun dari tempatnya dan mengambil benda tersebut. Setelah dianalisa olehnya, kemudian Dia mengambil sebuah benda yang berbentuk tabung kecil dari dalam lemari perkakasnya. Dia pun memasangkan tabung kecil tersebut untuk mengganti tabung kecil sebelumnyanya yang berada dalam benda yang berbentuk lingkaran tadi. Tetapi setelah tabung kecil itu terpasang mukanya masih terlihat aneh, masih memandang dengan terheran-heran akan benda yang berbentuk lingkaran tersebut.

Dia kembali ke lemari perkakasnya sambil membawa besi kecil yang cukup panjang dengan ujung satu digenggam oleh tangannya dan ujung satunya lagi berbentuk simbol tambah yang meruncing pada bagian satu per sepuluh besi tesebut. Dia pun langsung melucuti bagian luar benda yang berbentuk lingkaran tadi untuk dianalisa apakah yang salah didalamnya.

Setelah dianalisa cukup lama, Dia pun tau penyebabnya dan langsung mengganti suatu penghubung elektron dari satu tempat ketempat lainnya. Akan tetapi masih tidak berhasil membuat benda lingkaran tersebut berdetak kembali.

Lalu setelah dia menyerah akan kemampuannya dalam bidang electron, Dia mulai tersadar akan diarahkan kemana hidupnya. Dia mulai tertarik lebih dalam lagi mengenai ilmu tentang electron, dan Dia ingin menguasai ilmu tersebut. Seketika setelah kejadian tersebut dilema dalam hatimanya mulai menghilang dan pikirannya dingin kembali seperti biasanya. Dan sejak saat itu Dia sudah tau akan diarahkan kemana jalan hidupnya dan tidak takut lagi untuk menyongsong masa depan yang akan dihadapinya. Setelah timbul keyakinan tersebut Dia pun terlelap sambil ditemani percikan air yang mulai membentuk suatu harmoni yang menemani tidurnya.
Share:

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.